Pada hari Rabu, pasangan mata uang GBP/USD kembali diperdagangkan lebih rendah, namun kali ini dengan alasan yang jelas dan valid. Di awal sesi, Inggris merilis laporan inflasi yang menunjukkan bahwa CPI utama untuk bulan September tetap tidak berubah, sementara inflasi inti bahkan sedikit menurun. Meskipun penurunan ini minimal, dan angka utama masih melebihi target Bank of England hampir dua kali lipat, data ini kemungkinan menjadi pemicu penurunan pound Inggris. Namun, kesimpulan ini masih bisa diperdebatkan.
Izinkan kami menjelaskan alasannya. Dengan inflasi bertahan di 3,8%, sangat tidak mungkin Bank of England secara aktif mempertimbangkan pemotongan suku bunga lainnya. Fakta bahwa inflasi berhenti naik tidak serta merta meningkatkan kemungkinan pelonggaran kebijakan. Inflasi di Inggris tetap tinggi. Oleh karena itu, laporan terbaru ini tidak benar-benar memperkuat alasan untuk pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut pada akhir tahun. Menurut pandangan kami, pasar hanya menggunakan pemicu formal sebagai alasan untuk lebih banyak penjualan.
Selain itu, kami telah menyaksikan kenaikan yang tidak logis pada dolar AS selama sekitar tiga minggu terakhir. Karena tidak ada faktor fundamental yang meyakinkan untuk menjelaskan pergerakan ini, kami tetap pada posisi kami bahwa GBP/USD tetap terkunci dalam rentang horizontal pada kerangka waktu harian—kesimpulan yang jelas terlihat pada grafik terkait. Struktur datar ini menjelaskan aksi harga yang tampaknya acak dan tidak rasional.
Perlu diingat bahwa fase pasar datar sering mencerminkan akumulasi atau distribusi strategis oleh pembuat pasar. Dalam istilah yang lebih sederhana, pasangan ini diperdagangkan dalam rentang sempit bukan karena peristiwa makroekonomi terus-menerus menyeimbangkan diri, tetapi karena pemain besar terlibat dalam manajemen posisi. Jika itu masalahnya, setiap pergerakan dalam kisaran ini lebih baik dipahami sebagai hal yang didorong oleh modal daripada didorong oleh sentimen.
Perlu dicatat bahwa Federal Reserve mempertahankan sikap dovish—namun, dolar terus menguat. Pasar tampaknya membenarkan hal ini dengan mengatakan, "Karena AS dan Tiongkok pada akhirnya akan membuat kesepakatan." Satu-satunya peristiwa besar yang tersisa minggu ini adalah laporan inflasi AS. Dan terlepas dari hasilnya, pasar mungkin masih menggunakannya sebagai alasan untuk membeli dolar. Jika inflasi naik, Fed mungkin menjadi kurang dovish — dolar naik. Jika inflasi turun, Fed tidak cukup dovish — dolar tetap naik. Peristiwa yang sama, putaran yang berbeda. Ini lebih tentang kenyamanan naratif daripada logika.
Pada grafik 4 jam, harga telah turun kembali di bawah rata-rata bergerak, dan indikator CCI mungkin akan masuk ke area oversold untuk keempat kalinya. Empat sinyal oversold berulang dari satu indikator menunjukkan potensi pembalikan bullish sudah dekat.
Rata-rata volatilitas untuk GBP/USD selama lima hari trading terakhir adalah 65 pip, yang dianggap sebagai kisaran "normal" untuk pasangan ini. Kami memperkirakan pasangan ini akan berfluktuasi dalam rentang yang ditentukan oleh level 1,3305 dan 1,3435 pada hari Kamis, 23 Oktober. Saluran regresi linear atas tetap naik, menunjukkan tren bullish jangka panjang yang jelas.
Level Support:
- S1 – 1,3367
- S2 – 1,3306
- S3 – 1,3245
Level Resistance:
- R1 – 1,3428
- R2 – 1,3489
- R3 – 1,3550
Rekomendasi Trading
GBP/USD berusaha untuk melanjutkan tren naik yang lebih luas pada tahun 2025. Prospek jangka panjangnya tetap tidak berubah. Mengingat pengaruh berkelanjutan dari kebijakan perdagangan Donald Trump, kami tidak mengharapkan kekuatan signifikan atau bertahan lama pada dolar AS.
- Oleh karena itu, posisi long tetap lebih disukai selama harga bertahan di atas rata-rata bergerak, dengan target di 1,3672 dan 1,3733.
- Jika pasangan ini diperdagangkan di bawah rata-rata bergerak, posisi short dapat dipertimbangkan dengan target sederhana di 1,3306, berdasarkan level teknikal.
Panduan Ilustrasi:
Saluran Regresi Linear: digunakan untuk menentukan arah tren saat ini. Jika kedua saluran menuju ke arah yang sama, tren tersebut kuat.
Rata-rata Bergerak (20.0, dihaluskan): menetapkan momentum jangka pendek dan membantu mengidentifikasi arah untuk keputusan trading.
Level Murray: berfungsi sebagai target potensial untuk pergerakan dan koreksi.
Level Volatilitas (garis merah): saluran harga yang diproyeksikan untuk 24 jam ke depan berdasarkan metrik volatilitas terbaru.
Indikator CCI: pembacaan di bawah -250 atau di atas +250 menunjukkan bahwa pembalikan tren mungkin mendekat (kondisi oversold atau overbought).
